Sunday, February 1, 2009

Memahami Orang Lain

Minggu lalu saya menunaikan janji saya kepada istri dan 2 putri saya untuk mengajak mereka berlibur ke luar kota dengan tujuan utama Yogya tempat tinggal orang tua saya. Mengingat perjalanan yang panjang saya memutuskan untuk singgah ke beberapa tempat untuk bermalam yaitu di Baturaden Purwokerto pada saat berangkat dan Cilacap serta Bandung pada saat pulang. Perjalanan kali ini saya rencanakan dengan teliti karena saya tidak mau membuang watu di perjalanan hanya untuk berdebat mengenai tempat yang hendak disinggahi.

Praktis selama 6 hari kemarin saya tidak lepas dari keluarga saya dan ternyata banyak hal-hal baru yang saya lihat pada diri istri dan kedua putri saya. Saya baru sadari bahwa ternyata istri saya terlihat lebih cantik dengan potongan rambutnya yang baru (saat saya katakan hal ini dia langsung mencubit saya). Hal ini luput dari amatan saya karena pada tiap hari kerja waktu untuk bertemu sangat sedikit. Anindya putri sulung saya, kini semakin menyadari kehadiran Anindita adiknya sebagai sebuah ‘mainan baru’ untuk bisa dicubit, dipeluk dan diciumnya. Dan Anindita, sebagai anggota keluarga termuda (10 bulan) kini mulai mau membuka dirinya terhadap siapa saja dan terhadap apa saja yang dilihat dan dipegangnya. Perubahan-perubahan yang selama ini luput karena kesibukan pada hari-hari kerja saat itu benar-benar saya amati dan nikmati.

Selama 6 hari meluangkan waktu bersama mereka saya menjadi dapat lebih memahami kebiasaan, kesenangan maupun ketidaksukaan masing-masing. Anindya misalnya, dia akan minta diantar ke kamar kecil untuk pipis sebelum tidur malam dan kalau kami makan ikan gurameh goreng dia seringkali memakan bagian sirip ikan yang garing seperti krupuk daripada bagian dagingnya. Anindita adiknya, apabila perutnya sudah cukup kenyang dia akan segera memonyongkan mulutnya sebagai tanda tidak mau lagi menerima asupan makanan atau susu dari botol. Apabila kita memaksakan juga dia akan dengan senang hati menyemburkan apapun yang masuk kedalam mulutnya.


Memahami orang lain adalah bagian penting dalam dalam menciptakan hubungan yang baik dengan orang-orang terdekat dan juga dalam kehidupan bersosialisasi dengan masyarakat . Ada banyak orang pandai tetapi dia tidak mampu memahami orang lain sehingga dengan kepandaiannya dia malah membuat orang lain kecewa, merasa disakiti, dan diremehkan. Memahami orang lain bukanlah perkara yang mudah, tapi juga tidak sulit bila kita mau untuk membuat diri kita paham akan tingkah laku dan kecenderungan orang lain. Ketika kita mencoba memahami orang lain, misalnya tidak tertawa jika teman sedang menangis, maka suatu ketika orang lain tidak akan mentertawai diri kita ketika kita mengalami kejadian seperti itu. Orang akan paham bahwa kita peduli terhadap nasib atau keadaan orang lain dan seperti teori psikologi bahwa setiap ada aksi maka akan timbul reaksi.

Seorang rekan saya bermaksud untuk menyenangkan hati istrinya dengan membelikan seporsi mie goreng kesukaannya dalam perjalanan pulang dari kantor ke rumah. Sesampainya di rumah istrinya membuka mie goreng itu dengan suka cita untuk dimakan bersama. Sejenak keriangan wajah istrinya surut saat melihat mie goreng dihadapannya. “Mas, kok mie gorengnya pakai udang sih? Apa mas lupa kalau aku kan alergi dengan udang?”. Saat itulah teman saya itu sadar bahwa selama sekian tahun menikah ternyata dia tidak begitu memperhatikan dan memahami hal-hal kecil dari istrinya. ”Aku bingung mau jawab apa Rif, karena aku sendiri memang nggak ingat sama sekali dengan hal itu”, ungkapnya.

Memahami orang lain apapun bentuknya dapat mendatangkan kemudahan. Seorang suami yang mengerti benar istrinya akan dengan mudah mendapatkan curahan cinta dan kasih setiap waktu. Seorang pimpinan akan dengan bisa lebih dekat dengan bawahannya dan begitu juga sebaliknya. Dan sebuah bank yang mampu memahami keinginan dan kebutuhan nasabahnya akan dapat dengan mudah mendapatkan kepercayaan nasabah untuk menyimpan uangnya di bank itu.

Saya sendiri masih terus mencari tahu apa yang menjadi kesenangan, kebiasaan, dan hal-hal lain dari istri dan putri-putri saya agar saya dapat lebih memahami mereka. Dan saya merasa proses ini sebagai sebuah ’petualangan’ yang menyenangkan!

No comments: