Ada kemeriahan yang menyegarkan pandangan dalam minggu-minggu ini, nuansa merah dan lampion serta hiasan pohon angpao menjadi pandangan yang akan sering dijumpai. Pergantian tahun Imlek sudah di depan mata. Pada masa-masa seperti ini banyak sekali pembicaraan yang berkaitan dengan pengaruh tahun baru dengan shio. Aneka buku dan ramalan seputar tahun mendatang ikut menyemarakkan suasana. Saya sebagai orang yang awam segala hal mengenai hal ini berusaha mensikapi segala pandangan, pendapat dan analisa dengan pola pikir yang logis.
Pergantian tahun adalah sesuatu yang alami, yang pasti akan terjadi. Dampaknya tentu saja ada bagi kita, ada yang bagus dan tentu saja ada yang kurang. Coba saja amati, bukankah dalam setiap pergantian musim ada flora dan fauna yang diuntungkan dan dirugikan. Itulah hukum alam. Keberuntungan dan kegagalan manusia tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh apa shio kita tapi bagaimana kita mensikap tantangan kehidupan.
Banyak buku dan artikel yang mengulas mengenai pengaruh shio terhadap peruntungan. Semua hal yang ditulis di buku-buku itu hanyalah secara garis besar saja. Misalnya kalau dikatakan shio anda akan ada bahaya, belum tentu akan terjadi. Kalau mau lebih akurat, harus dihitung dan dianalisa sampai ke jam, hari bulan dan tahun. Nah, semua yang dikatakan di buku-buku hanyamenghitung dan analisa tahun saja. Namun itu kembali kepada masing-masing individu dalam mensikapi ”ramalan” shio masing-masing. Hal lain yang banyak diulas juga adalah urusan ”membuang sial”. Urusan "membuang sial" juga cukup ramai. Hal itu terkadang diekspose dalam skala yang berlebihan, sehingga hanya menjadi ritual yang membutuhkan biaya cukup besar.
Sebenarnya teknik untuk "membuang sial" yang paling jitu dan ampuh itu cukup mudah dan murah. Berbuatlah kebajikan setiap hari. Membantu orang, berderma kepada yang membutuhkan, atau hal-hal lain yang setiap hari bisa kita lakukan dan merupakan "jurus nomor wahid" untuk membantu melancarkan jalan hidup kita. Jadi tidak perlu menunggu saat tertentu dalam setahun untuk melakukan seremoni "buang sial" atau apapun istilah lainnya. Tahun Baru Imlek mengandung makna spiritual, makna sosial, dan makna budaya. Saat Tahun Baru Imlek juga menjadi suatu momentum untuk saling introspeksi dan bersosialisasi serta saling berbagi. Bagi umat yang merayakan akan berhenti bekerja sejenak untuk memeriksa apa yang telah dijalaninya sepanjang tahun berlalu. Memeriksa kembali dan merenungkan apa-apa yang telah dikerjakan dan yang belum dikerjakan, meneliti apakah perbuatannya selalu didalam kebajikan atau masih belum.
Tahun Baru juga merupakan momentum untuk membaharui diri. Setelah memeriksa diri dari kekurangan-kekurangan, membulatkan tekad dan mengobarkan semangat untuk memperbaiki dan memperbaharuinya di tahun mendatang, sebagai sujud dan prasetya kepada Sang Khalik.
Sambutlah pergantian tahun (apaun shio tahun anda) dengan pikiran dan perasaan yang positif. Kalau dibilang shio kita bagus atau jelek yah terima saja, amini saja. Perjalanan hidup kita tidak ditentukan oleh aneka "ramalan" yang ditulis dibuku-buku. Nasib anda, andalah yang menentukan sendiri. Bagaimana kita bersikap akan jauh lebih menentukan dan bermakna.
Mari kita jemput keberuntungan dan kejayaan kita di Tahun Tikus dengan bekerja lebih keras dan bahu membahu.
Wednesday, May 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment