Mungkin anda ingat dengan sebuah cerita mengenai seekor gajah yang diikat kakinya sejak kecil dengan seutas rantai sepanjang 4 meter. Ketika dewasa dia tidak akan (berani) melangkah keluar dari area lingkaran 4 meter walaupun rantainya sudah diganti dengan seutas benang. Gajah berperilaku seperti itu karena dalam pikirannya sudah tertanam kuat bahwa area dia bergerak hanyalah sejauh 4 meter saja karena apabila lebih dari 4 meter akan ada sesuatu yang menahannya. Karena berlaku selama bertahun-tahun akhirnya gerakannya menjadi sudah terpola dalam lingkaran 4 meter itu.
Apakah penggambaran itu bisa juga terjadi pada manusia? Tentu saja. Istri teman saya sudah bisa mengendarai mobil. Hampir tiap hari dia menggunakan mobil untuk antar jemputnya ke dan dari sekolah, tapi dia hanya berani menggunakannya di dalam kompleks perumahannya di Kelapa Gading Jakarta. Selama lebih dari 5 tahun tidak pernah sekalipun dia berani mengendarai mobil keluar dari komplek, sampai akhirnya dia memberanikan diri keluar dari komplek karena harus mengantarkan anaknya yang sakit ke rumah sakit.
Dari pengalaman diatas bisa kita kaji bahwa sebenarnya kita mampu melakukan sesuatu yang awalnya kita pikir tidak bisa. Yang diperlukan terutama sekali adalah mempengaruhi pikiran kita dengan mengatakan bahwa kita pasti bisa. Salah seorang adik kelas saya sewaktu kuliah dulu sekarang menjadi salah satu pengusaha yang cukup sukses di Yogya. Saat memulai usahanya dia (nyaris) tidak memiliki apa-apa kecuali surat ijin pendirian perusahaan. Namun dia yakin bahwa dia bisa dan mencari akal agar usahanya cepat dikenal.
Caranya bagaimana? Dia keluar masuk hotel besar di Yogya dan selalu minta bagian Car Call untuk menyuarakan lewat pengeras suara: “Kepada pengemudi dari Konsultan PT.ABC untuk segera ke lobby hotel”. Padahal dia sama sekali tidak punya sopir karena kemana-mana dia hanya naik motor. Begitu dia lakukan selama beberapa hari dan di dua waktu berbeda yaitu saat makan siang dan saat makan malam dimana tamu yang datang ke hotel lebih banyak. Cara unik ini ternyata berhasil. Beberapa hari kemudian hasil dari iklan di koran dan Car Call di hotel mulai nampak. Banyak telepon yang masuk awalnya penasaran dengan nama perusahaan yang sering mereka dengar di hotel dan beberapa akhirnya berlanjut menjadi sebuah project sampai akhirnya perusahaannya menjadi besar seperti sekarang.
Cerita menarik lain saya dengar mengenai salah seorang mantan pemimpin cabang di bank kita. Salah satu cara unik yang digunakan agar nama UOB Buana dapat cepat dikenal adalah dengan mendatangi orang terkenal (tokoh, pengusaha dll) di kota itu yang meninggal dunia. Saat menyatakan berduka cita kepada pihak keluarga yang meninggal, dia juga menyebutkan sebagai perwakilan dari UOB Buana. Moment itu juga dia manfaatkan untuk memperkenalkan diri dan nama UOB Buana kepada pengusaha dan tokoh masyarakat yang datang melayat. Akhirnya secara perlahan nama UOB Buana mulai banyak dikenal di kalangan pengusaha kota itu.
Kedua pengalaman nyata diatas adalah sebuah bukti bahwa bekerja keras saja belumlah cukup, akan lebih baik bila kita juga selalu terpacu untuk mencari ”cara-cara baru” untuk meningkatkan hasil. Mungkin cara baru itu bukan sesuatu yang canggih atau hebat, namun bisa hal sederhana. Seperti kenalan saya seorang kepala cabang sebuah bank negara di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. ”Daripada saya susah-susah cari nasabah diluar dan ”rebutan” dengan bank lain, saya lebih suka memanfaatkan kedekatan dengan nasabah-nasabah lama saya dan meminta mereka merekomendasikan bank kami kepada keluarga, teman dan partner bisnis mereka. Hasilnya malah lebih cepat dan saya juga bisa lebih yakin bahwa nasabah baru yang saya dapat ini kualitasnya bagus karena hasil ”seleksi” dari nasabah-nasabah saya”, jelasnya suatu hari. Sebuah cara yang sederhana bukan?
Sekarang mari kita coba lihat diri kita sendiri, adakah seutas benang yang menghambat diri kita saat ini? Putuskan benang itu, bergeraklah maju lebih dari lingkaran yang selama ini mengurung. Kita pasti bisa kalau kita berpikir kita bisa, kita akan gagal kalau kita selalu berpikir akan gagal. Dan sesuatu kan sulit dilakukan kalau di awal kita mengatakan itu sulit. Peluang demi peluang muncul setiap hari, dan kalau selama ini kita menutup mata, telinga, pikiran, diri, bahkan hidup kita, maka peluang itu menjadi terbuang, dan akan lewat begitu saja.
Mulailah melangkah sedikit demi sedikit kalau sekiranya masih gamang, lalu berlari cepat setelah lebih yakin lagi. Jangan sia-siakan setiap peluang untuk maju, demi perusahaan, demi diri kita sendiri sendiri dan orang-orang yang kita cintai.
Wednesday, May 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment