Sunday, April 8, 2007

Melayani = Tabungan Masa Depan

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu sering mengkonsumsi layanan dari orang/perusahaan lain. Saat anda ke supermarket anda bertemu dengan sales promotion girl (SPG) dan kasir. Anda menabung di bank anda akan bertemu dengan satpam, teller atau CSO dan mungkin pegawai bank lain yang membantu proses anda. Saat ke restoran anda akan bertemu dengan pelayan, dan bila beruntung anda mungkin bisa bertemu dengan pemilik restoran.

Anda tentu juga bisa merasakan dan membedakan mana layanan yang baik dan menyenangkan sehingga pikiran anda memutuskan untuk kembali lagi lain waktu. Kadang juga anda menemui layanan yang seolah tidak “memanusiakan” anda sebagai pelanggan. Dan secara otomatis panca indera yang menemui dan mengalami layanan yang buruk akan memberi sinyal ke otak anda untuk tidak pernah datang lagi ke tempat tersebut.

Saya kadang bingung sekaligus penasaran mengapa orang kadang sulit sekali untuk menerapkan Layanan yang baik kepada pelanggan. Apa yang diajarkan dalam Service Quality (Layanan) pada dasarnya adalah mengajarkan sekaligus mengingatkan untuk berbuat baik kepada orang lain. Dalam layanan anda harus ramah, senyum, siap membantu, menyebut nama dan mengucapkan terima kasih. Bukankan hal-hal tersebut intinya adalah berbuat baik?

Dengan berbuat baik, di agama manapun anda akan mendapatkan pahala dan disukai oleh Yang Maha Tinggi. Saat anda berbuat baik, secara otomatis malaikat yang ada disebelah kanan anda akan mencatat amal anda sebagai tabungan pahala anda nanti. Beruntungnya lagi, untuk berbuat baik dengan memberikan layanan yang baik kepada orang lain anda mendapatkan uang (baca:gaji) setiap bulan dari tempat anda bekerja.

Sekarang coba sama-sama kita renungkan:
Anda diminta berbuat baik sesuai ajaran agama dengan ganjaran pahala dan segala kebaikan di kehidupan selanjutnya. Dan perbuatan baik ini tidak membutuhkan biaya sama sekali, modal yang dibutuhkan hanyalah: Niat dan Ketulusan ! Selain itu anda juga akan mendapatkan keuntungan materil setiap bulan (gaji) untuk perbuatan baik tersebut.

Kalau dlihat dari sisi kita sendiri, saya yakin anda (dan juga saya) akan senang dan merasa dihargai apabila kita dibantu dan dilayani dengan baik oleh orang lain dan sebaliknya. Bukankah dalam hidup sebisa mungkin kita dapat membahagiakan orang lain sebanyak mungkin? Saya ingat pepatah lama, “memiliki teman 100 masihlah sedikit tapi memiliki musuh 1 orang saja adalah terlalu banyak”.

Perasaan senang dan bahagia itu juga menular (sama seperti menguap!). Apabila anda sudah membahagiakan seseorang, dia akan juga menularkan kebahagiaan yang dia terima dari anda kepada orang lain dan mungkin orang lain tersebut akan menularkannya juga kepada orang lain lagi dan seterusnya. Bisa anda bayangkan akhirnya begitu banyak orang yang bisa anda bahagiakan harinya dalam 1 hari!

No comments: