Menggunakan taksi adalah salah satu angkutan paling mewah untuk tujuan dalam kota. Dengan harga yang lebih mahal dari moda transportasi lain (bis, mikrolet dll) wajar kalau kita juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan yang lebih selama kita menaikinya.
Siang itu saya dan istri hendak pulang dari sebuah pertokoan di daerah Kebayoran baru kembali ke rumah saya di Bekasi. Saat itu saya memanggil sebuah taksi Ekspress yang sedang menunggu. Pengemudinya seorang anak muda yang berpakaian bersih dan rapih.Dia tersenyum begitu saya dan istri memasuki taksi.
Sambil tersenyum, pengemudi tersebut melihat kepada kami dan berkata:
“Selamat siang, saya senang menjadi sopir taksi untuk bapak dan ibu. Maaf, bapak dan ibu mau saya antar kemana?” Saya kaget dengan sambutan yang tidak biasa seperti ini. Setelah saya sebutkan tujuan saya kembali dia menanyakan:
“Maaf, mungkin bapak punya keinginan mau lewat mana menuju Bekasi?” saya jawab lewat jalan tol dalam kota saja.
Selama dalam perjalanan saya amati kondisi interior taksi. Interiornya begitu bersih dan kain putih pembungkus kursi juga seperti baru diganti. Bau harum menyebar dari 2 pengharum mobil yang ditaruh di depan dan dibelakang tempat duduk. Kemudian si pengemudi bertanya lagi: “Maaf, bapak dan ibu mungkin ingin mendengarkan musik atau radio tertentu? Untuk kaset saya punya Koes plus, Beatles, Westlife, Julio Iglesias dll”.
Sambil berkata, dia membuka laci dashboard dan saya lihat koleksi kasetnya yang tersusun rapi.
”Atau mungkin bapak ingin mendengarkan radio juga bisa”.
Dan akhirnya saya memutuskan untuk mendengarkan The Beatles.
Saya lihat dalam kantong di tempat duduk depan yang ada dihadapan saya ada 2 jenis Koran dan tabloid yang berbeda dan sebuah majalah. Karena penasaran, saya tanyakan mengapa sampai disediakan beberapa Koran dan majalah. Jawabannya membuat saya terheran:
“Penumpang saya tiap hari itu macam-macam pak, dari anak sekolah, Ibu rumah tangga sampai orang kantoran. Makanya kaset dan Koran saya sediakan beberapa jenis yang berbeda agar penumpang saya bisa memilih yang menjadi kesenangannya. Kalau selama perjalanan macet, setidaknya penumpang punya alternatif untuk mengisi waktu dan agar tidak tambah stress dan perjalanan juga mudah-mudahan jadi menyenangkan. Penumpang senang saya pun ikut senang Pak”.
Ketika saya tanyakan apakah ini standar dari Taksi Ekspress dia menjawab bukan dan itu murni inisiatif pribadi dan uang yang dikeluarkan dari kantongnya sendiri. Prinsip hidupnya adalah sebisa mungkin membuat siapapun yang bertemu dengannya menjadi nyaman, bahagia dan keluar dari taksinya dengan senyum. Luar Biasa!…..dia sudah mempraktekkan prinsip dasar dari Layanan!
Sambil menikmati sisa perjalanan yang nyaman itu saya membayangkan, alangkah indahnya hidup ini kalau semua orang memiliki dan menjalankan prinsip Layanan dalam hidupnya…..
Pembelajaran
Untuk bisa membahagiakan pelanggan bisa lewat banyak cara apapun pekerjaan anda. Anda hanya perlu mencoba berpikir dari sisi pelanggan. Nyamankah pelanggan bila saya melakukan ini dan itu terhadap mereka?.
Mulailah berpikir dan bertindak dengan selalu mengutamakan pelanggan dalam pikiran anda….
Wednesday, April 11, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment